Gbr 1. Logo Pondok Pesantren Al - Faqih |
1. K. Muhammad Jawahir
Berbicara
tentang sejarah atau asal mula berdirinya Pondok Pesantren Al Faqih,
maka tidak bisa terlepas dari sosok seorang Kyai yang bernama Kyai
Muhammad Jawahir. Beliau adalah putra dari Kyai Imam Qusyairi, yang
berasal dari daerah Banten. Beliau selanjutnya memperistri salah seorang
keponakan dari Pangeran Diponegoro, dan selanjutnya Beliau menjadi
“tangan kanan” Pangeran Diponegoro dalam berjuang melawan penjajah
Belanda, dan bertugas di daerah Banten dan sekitarnya. Asal mula Kyai
Imam Qusyairi bisa sampai di Desa Selo adalah berawal ketika Pangeran
Diponegoro kalah perang dan tertangkap oleh Belanda, maka seluruh
pasukan dan anak buah Pangeran menjadi buronan Belanda, termasuk Kyai
Imam Qusyairi. Untuk menyelamatkan diri, Kyai Imam Qusyairi keluar dari
Banten dan bersembunyi dari kejaran Belanda di desa terpencil yang
bernama Selo. Di desa inilah Kyai Imam Qusyairi hidup dan membesarkan
anak-anaknya dengan senantiasa menanamkan nilai-nilai antikolonialisme
Belanda.
Kyai
Muhammad Jawahir hidup dalam disiplin yang tinggi di bawah didikan
ayahandanya Kyai Imam Qusyairi. Sehingga Beliau menjadi khazanah
keilmuan yang luas, baik ilmu keagamaan maupun Falak atau perdukunan.
Pada masa Kyai Muh. Jawahir Pondok Pesantren Al Faqih secara yuridis
formal belum berdiri. Akan tetapi, Kyai Muh. Jawahir telah menerima
konsultasi keilmuan, baik agama maupun yang lainnya, dan konsultasi
tersebut lebih sering diadakan/dilaksanakan di Masjid Jami’ Kyai Ageng
Selo. Itu artinya sejak masa Kyai Muh. Jawahir telah ada semacam
kegiatan belajar mengajar. Selanjutnya inilah yang menjadi embrio
lahirnya/berdirinya Pondok Pesantren Al Faqih.
Banyak
kalangan yang menimba dan mengambil khazanah keilmuan Beliau, mulai
dari kalangan masyarakat biasa, Sultan Paku Buwono X, para Abdi Dalem
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, bahkan Ir. Soekarno (Presiden
RI pertama), Semaoen (Pendiri PKI), HOS Cokroaminoto, dan pejuang
Revolusi Nasional yang lainnya juga kerap berguru dan berkonsultasi
dengan Beliau (dikisahkan oleh saksi mata yang tidak mau disebutkan
namanya, yang tidak diragukan lagi kebenarannya).
Ada
beberapa Kitab yang menjadi buah pena Kyai Muh. Jawahir, diantaranya
Kitab Perdukunan Islam (yang tidak diberi nama Kitabnya), Khozinatul
Asror, Ma’dinul Asror, Al Insanul Kamil, Al Isro’ Wal Mi’roj, dan masih
banyak lagi terutama berkaitan dengan Ilmu Thoriqoh. Salah satu kitab
yang berhasil dihimpun kembali oleh K.H. Fahrur Rozi adalah kitab
Irsyadul Mar’ah, dan telah diterjemahkan oleh putra KH Fahrur Rozi (Gus
Kholil) dan telah diterbitkan oleh penerbit Darul Hikmah Jombang.
2. K. Ahmad Midkhol
Kyai
Ahmad Midkhol adalah anak kedua dari Kyai Muh. Jawahir. Terdapat
perkembangan yang sangat berarti dalam masa kepemimpinan Kyai Ahmad
Midkhol dalam kaitannya dengan berdirinya Pondok Pesantren Al Faqih.
Pada masa kepemimpinan Kyai Ahmad Midkhol menjadi tonggak awal
berdirinya Pondok Pesantren Al Faqih secara yuridis formal. Sejak masa
Kyai Ahmad Midkhol, telah resmi didirikan lembaga Pondok Pesantren
dengan nama Pondok Pesantren Al Faqih, yang berdiri pada sekitar tahun
1937.
Gbr 2. Makam K. Ahmad Midkhol |
Pada
masa Kyai Ahmad Midkhol, belum memiliki ruang asrama pondok untuk
tempat menginap para santri. Para santri yang datang dari daerah dan
desa sekitar desa selo, pada umumnya saat itu tidur di Musholla/ Langgar
kecil yang juga digunakan untuk mengaji dan sholat berjama’ah. Dari
penuturan para santri Kyai Ahmad Midkhol yang telah pulang, pada
zamannya tempat mengaji yang paling ramai dikunjungi masyarakat di desa
Selo adalah di Langgar/Musholla kecil milik Kyai Ahmad Midkhol. Dan
hampir semua Kyai Masjid ataupun Musholla yang ada di daerah/desa
sekitar desa Selo sebelumnya pernah mengenyam pendidikan di Pondok
Pesantren Al Faqih pada masa Kyai Ahmad Midkhol. Kyai Ahmad Midkhol
sendiri, pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Termas.
3. K.H. Fachrur Rozi Midkhol
Kisah
unik semasa Kyai Muh. Jawahir yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah
berdirinya Pondok Al Faqih adalah kisah pada saat Kyai Ahmad Djailani
Ma’nawi (Mbah Djailani) datang dan berkonsultasi dengan Kyai Muh.
Jawahir perihal kesulitan Mbah Djailani memiliki putra/anak. Mbah
Djailani adalah seorang penasihat keagamaan (Tapsir Anom) di lingkungan
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Selanjutnya oleh Mbah Kyai Muh.
Jawahir, Mbah Djailani diberi empat gulungan kertas kecil seukuran batu
korek api. Dua gulungan kertas harus diminum oleh Mbah Djailani dan
yang dua lagi harus diminum oleh istri beliau.
Selanjutnya
dikisahkan bahwa Mbah Djailani telah memiliki dua orang anak laki-laki
dan Beliau telah lama sekali tidak berkunjung (sowan) kepada Kyai Muh.
Jawahir yang memberi perantara kepada Mbah Djailani dalam mendapatkan
dua orang putra. Hingga akhirnya pada suatu malam Mbah Djailani bermimpi
bertemu dengan Mbah Kyai Muh. Jawahir. Dalam mimpinya Mbah Kyai Muh.
Jawahir berkata, “Iyo yo le...awakmu wes kasil niatanmu terus lali marang sopo seng melantari awakmu kasil iso duwe anak lanang lhoro” (Iya nak...kamu sudah mendapatkan apa yang kamu inginkan, lantas melupakan aku yang telah melantari
kamu bisa memiliki dua orang anak laki-laki). Mendapatkan mimpi
tersebut, Mbah Djailani teringat kepada Mbah Jawahir dan Beliau ingin
bertemu dengan Mbah Jawahir untuk membalas budi.
Pergilah
Mbah Djailani ke Masjid Jami’ Kyai Ageng Selo di mana orang-orang
sering menemui Mbah Kyai Muh. Jawahir. Di sana Beliau tidak menemukan
sosok Mbah Kyai Muh. Jawahir. Setelah bertanya kepada warga yang ada di
masjid tersebut, Beliau mendapati bahwa Mbah Kyai Muh. Jawahir telah
meninggal dunia. Mbah Djailani tidak berhenti sampai di situ
pencariannya, selanjutnya Beliau bertanya tentang anak Mbah Jawahir yang
masih hidup. Dan ternyata semua anak Mbah Jawahir juga telah tiada. Dan
terakhir Mbah Djailani bertanya tentang keberadaan cucu dari Mbah
Jawahir, dan oleh warga yang ada di masjid tersebut menunjukkan ke rumah
K.H. Fahrur Rozi (Mbah Fahrur, panggilan akrab Beliau). Mbah Fahrur
adalah putra ke dua dari Mbah Kyai Ahmad Midkhol.
Setelah
pergi ke rumah Mbah Fahrur dan bertemu Beliau, Mbah Djailani
mengisahkan semua yang berkaitan dengan diri Beliau dan Mbah Jawahir.
Selanjutnya Mbah Djailani meminta tolong kepada Mbah Kyai Fahrur untuk
diantarkan ke makam Mbah Jawahir untuk berziarah.
Setelah
berziarah ke makam Mbah Jawahir, Mbah Fahrur sekali lagi meminta Mbah
Djailani untuk singgah ke rumah Mbah Fahrur. Mbah Djailani pun bersedia.
Pada kesempatan itu, Mbah Djailani melihat adanya Musholla/ Langgar
kecil (yang digunakan untuk mengaji semasa Mbah Kyai Ahmad Midkhol), dan
di sebelah musholla terdapat pondasi bangunan yang belum rampung
diselesaikan. Pondasi tersebut adalah pondasi bangunan untuk asrama para
santri. Perlu diketahui bahwa pada masa kepemimpinan Mbah Fahrur jumlah
santri yang mukim di Musholla terus bertambah, dan dirasa sangat perlu
untuk mendirikan asrama penginapan bagi para santri.
Melihat
kondisi bangunan yang belum selesai tersebut, Mbah Djailani
berkeinginan untuk meneruskan pembangunan sebagai bentuk balas budi
kepada Mbah Jawahir. Dan akhirnya pembangunan gedung asrama Pondok
Pesantren Al Faqih pun terwujud (gedung pondok lama), dan diresmikan
sekitar bulan Desember 1985.
Gbr 3. Pondok Pesantren Al - Faqih Putera |
Untuk menunjang kemajuan pendidikan Pondok Pesantren Al Faqih dan syi’ar Islam pada umumnya, Mbah Fahrur memondokkan putra-putra
Beliau di Pondok-Pondok Pesantren ternama yang diasuh oleh Kyai-Kyai
Sepuh yang mumpuni, seperti di Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur’an Kudus
yang diasuh oleh KH Arwani, dan Pondok Pesantren Langitan Tuban yang
diasuh oleh KH Abdullah Faqih.
,sudah lengkap...
BalasHapus:)
SEKEDAR INFO BOCORAN TOGEL
BalasHapusJIKA ANDA BUTUH A'NGKA GHOIB/JITU
SGP HK MALAYSIA ARAB SAUDI LAOS
2D_3D_4D-5D-6D-7D DI JAMIN 100% TEMBUS...
SAYA BUKTINYA SUDAH 5X JP
DAN SAYA SUDAH BENER2 YAKIN DENGAN AKI RORO
YANG TELAH MEMBERIKAN ANGKA RITUAL NYA
BAGI ANDA YANG SUKA MAIN TOGEL
& INGIN SEPERTI SAYA SILAHKAN GABUNG DENGAN AKI RORO
SILAHKAN HUB DI NO: ((_082_336_642_456_))
Sekian lama saya bermain togel baru kali ini saya
benar-benar merasakan yang namanya kemenangan 4D
dan alhamdulillah saya dpat Rp 250 juta dan semua ini
berkat bantuan angka dari AKI RORO
karena cuma Beliaulah yang memberikan angka
ritual yg di jamin 100% tembus awal saya
bergabung hanya memasang 100 ribu karna
saya ngak terlalu percaya ternyatah benar-benar
tembus dan kini saya ngak ragu-ragu lagi untuk memasang
angka nya,,,,buat anda yg butuh angka yang di jamin tembus
hubungi AKI RORO DI NO: ((_082_336_642_456_))
insya allah beliu akan siap menbatu kesusahan anda
''kami sekeluarga tak lupa mengucapkan puji syukur kepada ALLAH S,W,T dan terima kasih banyak kepada AKI RORO
Sebab diberi nama Al Faqih kenapa ya Mas?
BalasHapus